Dua Timba
Seorang
pengangkut air di desa terpencil memiliki dua timba besar,setiap timba
bergantung pada masing-masing ujung galah yang ia pasang pada lehernya ,satu
timba dalam keadaan sempurna,sementara yang satu mengalami retak . Ketika timba
yang sempurna selalu mampu membawa air secara penuh dari sungai ke rumah tuan
sang pengankut air,timba yang retak
malah hanya mampu membawa setengahnya saja.
Selama tiga tahun hal ini terjadi
setiap hari dan sang pengangkut air hanya mampu membawa satu setengah timba air
sesampai di rumah tuanya.Tentu saja timba yang sempurna bangga bisa selalu
membawa air dengan penuh,sementara timba
yang retak merasa malu dengan ketidak sempurnanya karena hanya mampu membawa
air setengahnya saja .Setelah tiga tahun mengalami kegagalan yang pahit ,timba
yang retak itu berkata pada sang pengangkut air di pinggir sungai .
‘’Saya malu dengan diri saya
sendiri ,dan saya ingin meminta maaf pada anda.’’
‘’Mengapa?’’
tanya sang pengangkut air . ’’Kenapa harus malu?’’
‘’Saya
hanya mampu selama tiga tahun terahir ,membawa setengah isi timba karena retak
ini menyebabkan air merembes keluar di sepanjang perjalanan kerumah tuan anda
.Dikarenakan ketidak sempurnaan saya ,anda menanggung semua ini,anda tidak
mendapatkan penghargaan yang semestinya dari usaha anda selama ini .’’ jawab
sang ember .
Sang
pengangkut air mencoba menghiburnya , dan dengan lembut ia bekata ,’’ ketika
nanti kita kembali kerumah tuan saya ,saya ingin kamu melihat bunga-bunga yang
cantik di sepanjang jalan.’’
Dan
benar,ketika coba menaiki bukit ,timba retak itu melihat matahari
menghangatkan buanga-bunga liar yang
indah di sepanjang jalan, dan ini sedikit membuat dia gembira .Tapi di ujung
jalan ,dia masih saja merasa sedih karena air yang ia bawa hanya tinggal
setengahnya saja, dan sekali lagi dia minta maaf pada sang pengangkut air
karena kegagalanya.
Sang
pengangkut air berkata ‘’ Apakah kamu melihat ada banyak bunga indah hanya ada
di sisi jalanmu,bukan di sisi jalan timba yang lain?’’
‘’Ini
semua karena saya selalu menyadari
ketidak sempurnaanmu ,dan saya mengambil keuntungan dari itu .saya menabur
benih bunga di sisi jalan ,dan setiap hari ketika saya berjalan kembali kerumah
tuanku ,kamu menyiraminya .
Selama
tiga tahun saya dapat memetik bunga-bunga cantik ini untuk menghiasi ruangan
rumah tuan saya .Tanpa keadaanmu yang seperti sekarang ini ,rumah tuanku tak akan seindah ini.’’
Setiap
dari kita memiliki kekurangan yang unik.Kita semua adalah timba yang retak
.Tetapi jika kita dapat menerima keadaan ini dengan senang hati ,Tuhan akan
memberikan keajaiban bagi kita .
Dalam
kasus ekonomi tuhan,tidak ada satupun yang sia-sia.
Jadi
ketika kita melaksanakan tugas-tugas kita,seperti yang diperintahkan tuhan
,maka janganlah terlau kuatir dengan kekurangan-kekurangan kita.
Terimalah
kekurangan-kekurangan itu,dan ambil manfaatnya untk mempercantik jalan-Nya.
Berbesar
hatilah ,ketahuilah bahwa didalam kelemahan kita ,kita akan medapat
kekuatan-Nya .Dan apa yang telah Tuhan janjikan kepada kita pasti akan
terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar