M. Hendri Agustiawan, SH, SA

Sabtu, 02 Juli 2016

Semua tidak ada yang kebetulan

Kisah ini terjadi di Pakistan. Seorang dokter ahli bedah terkenal bernama Dr. Ishan tergesa - gesa menuju airport. Beliau berencana akan menghadiri seminar internasional yang akan membahas hasil penelitiannya di bidang kedokteran. Setelah pesawat melakukan penerbangan sekitar satu jam, tiba - tiba pesawat mengalami gangguan mesin dan harus mendarat darurat di bandara kecil terdekat.Di bandara tersebut Dr. Ishan menunggu beberapa saat. Tetapi pesawat tidak juga kunjung selesai diperbaiki.Lalu Ia mendatangi ruang penerbangan dan mendapat penjelasan bahwa kemungkinan pesawat dapat diterbangkan 16 jam kemudian. “Saya ini dokter dan harus melayani pasien. Tetapi kalian meminta saya menunggui pesawat selama 16 jam?” Pegawai bandara kemudian menjawab, “Wahai dokter, jika Anda terburu-buru, Anda bisa menyewa mobil. Tujuan Anda tidak jauh lagi dan sini. Kira-kira 3 jam perjalanan saja. Dr. Ishan setuju usul tersebut,kemudian ia menyewa mobil beserta supirnya. Baru berjalan beberapa menit, tiba-tiba cuaca mendung disusul hujan besar disertai badai. Jarak pandang pun sangat pendek.Setelah berlalu hampir 2 jam, mereka tersadar telah tersesat di sebuah tempat sepi yang tidak mereka kenal. Dalam kondisi kelelahan dan nyaris putus asa itu, mereka melihat di kejauhan sebuah rumah kecil dengan penerangan lampu minyak yang remang-remang. Dihampirilah rumah tersebut dan mereka mengetuk pintunya. Seorang wanita tua menjawab, “Silahkan masuk, siapa ya?’ Terbukalah pintunya. Dr. Ishan mengucapkan salam dan meminta ijin kepada ibu tersebut untuk menggunakan telepon rumahnya. Ibu itu tersenyum dan berkata, “Telepon apa Nak? Apa Anda tidak sadar ada di mana? Di sini tidak ada listrik, apalagi telefon. Narnun demikian, masuklah. Silahkan duduk istirahat dulu sambil menunggu badai mereda. Sebentar saya buatkan teh dan sedikit makanan untuk rnengembalikan kekuatan Anda.Dr. Ishan mengucapkan terima kasih kepada ibu itu, lalu ia menyantap hidangan yang disediakan. Sementara ibu itu sholat dan berdoa. Usai beberapa rakaat perlahan lahan ia mendekati seorang anak kecil yang terbaring tak bergerak di atas kasur di sisi ibu tersebut. Dia terlihat gelisah di antara tiap sholat. Dokter mendatanginya dan berkata, “Ibu, demi Allah Anda telah membuat saya kagum dengan keramahan Anda dan kemuliaan akhlak Anda. Semoga Allah menjawab do’a - do’a Anda” Berkata ibu itu, “Nak, Anda ini adalah ibnu sabil yang sudah diwasiatkan Allah untuk dibantu. Sedangkan do’a saya sudah dijawab Allah semuanya. Kecualisatu” Bertanya Dr. Ishan, “Apa itu do’anya?” Ibu itu berkata, “Anak ini adalah cucu saya. Dia yatim piatu dan menderita sakit yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter - dokter yang ada di sini. Mereka berkata kepada saya ada seorang dokter ahli yang mampu menyembuhkannya. Katanya namanya Dr. Ishan, akan tetapi dia tinggal jauh dan sini yang tidak memungkinkan saya membawa anak ini ke sana. Makanya saya berdo’a.Mendengar itu Menangislah Dr. Ishan dan berkata sambil terisak. “Allahu Akbar, Laa haula wala quwwata lila billah. Demi Allah, sungguh do’a ibu telah membuat pesawat menjadi rusak, serta membuat hujan petir yang menyesatkankami, hanya untuk mengantarkan saya ke ibu secara cepat dan tepat. Saya lah Dr. lshan, Bu. Sungguh Allah telah menciptakan sebab seperti ini kepada hambaNya dengan doa. Ini adalah perintah Allah kepada saya untuk mengobati anak ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar